search

Pengikut

Pengaruh investasi Asing terhadap Telekomunikasi Indonesia

nasib telekomunikasi indonesia
Pengaruh investasi Asing terhadap Telekomunikasi Indonesia - Banyaknya kepemilikan asing dalam bidang telekomunikasi membuat pemerintah sulit dalam mengelola dan mengendalikan telekomunikasi dalam negeri. Hal ini diakui oleh Bapak Nonot Harsono, angggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang mengeluhkan terkait besarnya persentase kepemilikan asing di Indonesia, terutama di sektor telekomunikasi mobile atau seluler. Pemerintah lebih banyak melayani desakan pasar bebas dari negara maju, atau negara yang leading teknologi.

Ia menjelaskan, menurut Daftar Negatif Investasi (DNI) di sektor telekomunikasi di Indonesia saat ini
untuk jasa telah mencapai 65 persen, sementara pengelolaan infrastruktur 100 persen. 
Seharusnya, lanjut Nonot, 
Sektor infrastruktur menjadi 65 persen, sementara jasa diturunkan menjadi 49 persen. Sehingga nantinya, peluang bagi tuan rumah dalam mengelola telekomunikasi dapat lebih berperan lagi.
“DPR seharusnya memikirkan kerangka kebijakan nasional untuk hal ini. Mau dibawa ke mana NKRI dan rakyatnya. Investasi asing itu baru benar bila membuka lapangan kerja baru, bukannya mengambil alih BUMN yang sehat lalu mem-PHK anak negeri,” ungkap Nonot, dikutip dari website berita Kementerian Komunkasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Ia menambahkan, pihak pemerintah akan segera merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam waktu dekat ini. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia. Salah satu sektor yang bakal direvisi DNI ialah telekomunikasi.

Dalam hal ini, investasi asing secara langsung tidak termasuk melalui pasar modal (saham), diizinkan hingga mencapai 65 persen.
“Telekomunikasi yang terdiri dari fix line, multimedia, dan cell phone dinaikkan menjadi 65 persen,” imbuhnya.
Sebagai contoh saja, terdapat tiga raksasa operator telekomunikasi di tanah air yang memiliki porsi kepemilikan asing yang cukup besar. 

  1. Telkomsel saat ini 63 persen sahamnya dipegang oleh Telkom, sisanya dimiliki oleh SingTel (Singapura) 
  2. PT Indosat Tbk saat ini 65 persen sahamnya dipegang oleh Ooredoo (Qatar)
  3. Dan 66,48 persen saham PT XL Axiata Tbk dimiliki oleh Axiata Investments (Indonesia).

Bagaimanakah negeri kita ini ??? Kita tuan rumahnya malah kita yang mau dijadi'in pembantu oleh investor dari luar. Negeri yang penuh dengan Humor...


Sumber : Kominfo

Share This

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda,
Bermanfaat silahkan like, tweet dibawah ini

0 komentar

Posting Komentar

Cancel Reply