Dalam Rekayasa Perangkat Lunak terdapat bermacam-macam pendapat mengenai proses-nya, tapi kebanyakan pendapat yang umum ada di masyarakat justru hanya sekedar mitos atau tidak berdasar sama sekali karena tidak dapat dibuktikan benar atau tidak. Tapi tenang, saya akan menjelaskan sedikit mengenai mitos dan kenyataan dalam Rekayasa Perangkat Lunak yang saya dapat waktu kuliah (wuih, kayak orang pinter aja). Berikut ini beberapa mitos yang umum mengenai Rekayasa Perangkat Lunak :
Mitos dipihak manajemen
MITOS
|
KENYATAAN
|
Adanya panduan &
prosedur, pasti lancar
|
Apakah:
Disadari keberadaannya ? lengkap ? dipakai ? sesuai kebutuhan ?
|
Peralatan
baru & modern
|
Penguasaan tool lebih
penting dari hardware/ software
|
Bila terlambat,
tambah programmer
|
Tambah programmer
akan semakin lambat (karena harus
menyesuaikan diri)
|
Mitos dipihak pemakai
MITOS
|
KENYATAAN
|
Tujuan sistem secara umum
cukup untuk membuat software, rincian
belakangan saja saat program
dikembangkan
|
Rincian kebutuhan
sangat penting
Hanya bisa diperoleh
dengan komunikasi yang intensif
|
Perubahan kebutuhan mudah diakomodasi oleh pengembang perangkat lunak |
Dampak sangat bergantung
pada tahap mana perubahan terjadi
|
Mitos dipihak pengembang
MITOS
|
KENYATAAN
|
Program selesai,
pekerjaan selesai
|
50%
- 70% usaha dihabiskan setelah program diserahkan ke user untuk pertama
kalinya.
|
Kualitas hanya
bisa diketahui setelah program berjalan (running)
|
Kualitas dapat dijaga
sejak perangkat lunak dikembangkan
|
Yang
diserahkan ke user adalah program
|
Yang diserahkan
adalah konfigurasi perangkat lunak, Program ditambah dokumentasi
|
Referensi
- Roger S. Pressman, Software Engineering, A Beginner’s Guide, McGraw Hill, 1998.
- Roger S. Pressman, Software Engineering, A PRACTITIONER’S APPROACH, McGraw Hill, 2001.
- Al Bahra Bin Ladjamudin, Rekayasa Perangkat lunak, Graha Ilmu, 2006.