search

Pengikut

Senin, Desember 09, 2013

Gara-gara Kopi

kopi seharga 24ribu
Berhubung belakangan ini saya sering mendapatkan pengalaman aneh sekaligus menarik, jadi sekalian aja tak buat posting.

Cerita ini berawal ketika mas atau kakak saya berkunjung ke kosan (sabtu, 7 Desember 2013 ). Saya berbincang-berbincang dengan mas dan tak lama berselang, saya diajak makan ke warung lesehan.

Setelah itu Mas ngajak ke kampus ***to (sensor hak cipta), katanya sih biar saya tau pergaulan atau refereshing. Sesampainya disana saya lihat cuman biasa aja, suasana-pun masih kalah dengan sawah (teringat masa kecil atau maklum orang desa). Setelah duduk mas tanya: mau pesan apa ??? saya jawab aja, samain dengan pesananmu aja mas. Setelah memesan (langsung bayar) mas saya duduk, lalu saya tanyai habis berapa ?? 
Mas: 48ribu.
Saya: mas pesen apa aja ?? sampek 48ribu !!!
Mas: kopi.
Saya: cuman kopi kok sampek 24ribu !!!
Mas: udah memang segitu, lihat doong suasannya
Saya: kalau cuman suasana, disawah lebih nikmat ditemani anak-anak, sungai, angin sepoi-sepoi (semakin kelihatan aja orang desanya).
Mas: udah jangan kayak orang desa, lagian kan aq yg bayar !!
Saya: ok deh, boss
Tak lama pesenan pun datang, dan setelah kopinya saya minum, rasanya ndak beda jauh dengan kopi biasa. Bedanya cuman kalau kopi biasa harganya paling mahal 7ribu dan yang tidak biasa saya minum harganya 24ribu.

Ingat: Jangan pernah menilai sesuatu berdasarkan harganya, tapi lihatlah seberapa penting hal itu. Jika memang punya uang lebih, lebih - baik kita gunakan untuk membantu orang tidak mampu. Atau ada yang punya ilmu lebih, bisa kita membatu untuk mencerdaskan bangsa kita. Jangan mentang-mentang pintar, orang yang kurang pintar (bodoh) kita bodohi. Bangsa dan rakyat kita lagi sekarat.