search

Pengikut

Universitas Jember Mendukung Herbal Medicine B2P2TOOT


Klinik Hortus Medicus - Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)
Klinik Hortus Medicus - Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)

Pada artikel ini sebenarnya tidak akan membahas mengenai Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO) Universitas Jember yang dikembangkan untuk mendukung B2P2TOOT, namun lebih membahas mengenai B2P2TOOT dan Jamu itu sendiri. Kalau pengen tau lebih jauh mengenai WETO Universitas Jember silahkan klik link: Wahana Edukasi Tanaman Obat Universitas Jember atau WETO Universitas Jember.

Kini pemanfaatan jamu sehat sedang digalakkan dengan adanya Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dn Obat Tradisional (B2P2TOOT). B2P2TOOT Kementerian Kesehatan Repulik Indonesia terletak di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ditempat tersebut dikembangkan menjadi lokasi wisata kesehatan Jamu. B2P2TOOT sendiri berada dibawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Aspek lain dari program Jamu dan tanaman obat adalah kekayaan tanaman obat di Indonesia. Letak geografis Indonesia yang strategis dapat menjadi faktor lebih. Namun hal tersebut tidak dapat tewujud, jika dalam pengembangannya tidak mendapat dukungan dan kerjasama dari Pemerintah, Universitas dan dunia usaha.

Dalam meningkatkan pemanfaatan obat tradisional atau Herbal Medicine utamanya Jamu, indonesia telah memiliki berbagai regulasi dan kebijakan mengenai pengobatan tradisional, yaitu pada:
  1. UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
  2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.381/2007 tentang kebijakan obat tradisional Nasional.
  3. Peraturan Menteri Kesehatan No.003/2010 tentang saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
B2P2TOOT telah menjadi tujuan wisata kesehatan ditawangmangu bermodalkan riset jamu Hortus Medicus, Kebun Tanaman Obat seluas 18 ha, Museum Jamu Hortus Medicus, Sinema Fitomedikan, Unit Pengolahan pascapanen tanaman obat.

Selain sebagai tempat wisata kesehatan, maka tugas utama B2P2TOOT juga mengoordinasikan dan melaksanakan:
  1. Bimbingan dan Pembinaan kepada petani tanaman obat, produsen produk Jamu rumah tangga dan kelompok.
  2. Pelatihan dokter dan apoteker Saintifikasi Jamu.
  3. Pelatihan IPTEK Saintifikasi Jamu kepada siswa, mahasiswa, dosen, peneliti dan pihak profesional.
  4. Kesekretariatan Jenderal Pokja Nasional tumbuhan obat Indonesia.
  5. Komisi Saintifikasi Jamu tingkat pusat.
  6. Kloning Saintifikasi Jamu di setiap kabupaten, kota dan provinsi sebagai jaringan Saintifikasi Jamu.

Pada maret tahun 2015 B2P2TOOT menandatangani surat pernyataan kinerja dan akan mendapatkan dana sebesar Rp.113.635.000.000 dari Kementerian Kesehatan atau lebih tepatnya dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dana tersebut diberikan terkait dengan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional di Indonesia.

Untuk menggalakkan jamu, selain mendorong peraturan-peraturan atau kebijakan, pemerintah juga telah menyediakan Roadmap (peta jalan) untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini Roadmap jamu 2011-2025:

Visi

Jamu Indonesia menjamin kualitas hidup dunia,

Misi

  1. Meningkatkan keamanan, khasiat-manfaat dan mutu jamu.
  2. Meningkatkan kemandirian bahan baku Jamu.
  3. Mengembangakan industri Jamu berkelas dunia.
  4. Memantapkan pasar lokal dan mendorong pasar global.
  5. Meningkatkan pemanfaatan Jamu dala pelayanan kesehatan.
  6. Jamu sebagai brand image bangsa Indonesia.

Tujuan

Pengembangan Jamu Indonesia bertujuan untuk mewujudkan Jamu Indonesia yang aman, berkhasiat dan bermutu dengan dukungan industri yang mandiri dan berdaya-saing pada pasar global dan terlaksanannya intergrasi Jamu dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Proses pengembangan Tanaman Obat menjadi Jamu Saintifik:
  1. Studi Etnofarmakologi untuk mendapatkan base-line data terkait penggunaan tanaman obat secara tradisional.
  2. Seleksi formula Jamu yang potensial untuk terapi alternatif/komplementer.
  3. Studi klinik untuk mendapatkan bukti terkait manfaat dan keamanan.
  4. Jamu yang terbukti berkhasiat dan aman dapat digunakan dalam sistem kesehatan formal.

Pasti kita tidak tau tentang apa itu Jamu Saintifik? atau malah ada yang paham? bagi yang paham tetep harap tenang. Jamu Saintifik adalah jamu yang sudah terbukti manfaat dan khasiatnya melalui uji klinik. Jadi kesimpulannya, jika Jamu tersebut belum melewati uji klinik atau uji laboratorium maka jamu tersebut belum bisa dikatakan Jamu Saintifik.

Ini adalah contoh formula dari Jamu Saintifik yang telah diluncurkan pada tahun 2015 yang bermanfaat sebagai jamu Osteoartritis. berikut ini komposisi dari formula tersebut:
  • Rimpang temulawak (Curcuma xanthorizha Roxb.) 15 gram.
  • Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) 7 gram.
  • Rimpang kunyit (Curcuma domestica val.) 15 gram.
  • Biji adas (Foeniculum vulgarae Mill.) 3 gram.
  • Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus thumb.) 5 gram.
  • Herba rumput bolong (Equisetum debile Roxb.) 5 gram.

Kemenperin (Kementerian Perindustrian) mencatat, omzet industri Jamu terus menanjak dalam beberapa tahun tekhir, dimana pada tahun 2014, penjualan mencapai Rp15 triliun dan pada tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp20 triliun. Selain itu sebanyak 3 juta tenaga kerja terserap di industri Jamu berfungsi sebagai obat dan 12 juta lainnya terserap di industri Jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetik, spa dan aromaterapi.

Selai itu, Pusat Studi Biofarmaka IPB (Institut Pertanian Bogor) sedang mengembangan Sistem Informasi Indonesia Jamu Herbal (SI-IJAH) yang akan menjadi pusat data ramuan-ramuan Jamu dari berbagai daerah di tanah air.

Menurut kepala Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat IPB Ir.Rudi Heryanto, M.si, "dengan menggunakan bantuan ilu statistik dan komputer, maka bisa dibuat sebuah model yang juga membantu dan memudahkan untuk menemukan formula khasiat Jamu".

Namun data mengenai SI-IJAH dari IPB ini diposting pada 2013 pada halaman website IPB dan data terbaru tidak bisa ditemukan mengenai kelanjutan SI-IJAH ini. Sungguh sayang, karena dengan adanya sistem ini maka penggunaan anggaran dapat ditekan.

Pasti sudah bosen, karena mulai tadi yang dibahas mengenai B2P2TOOT dan dukungan segala elemn terhadapa industri Jamu Indonesia. Sekarang kita akan membahas Jamu. Ada yang pernah minum Jamu? Bagaimana rasanya? manis!! kalau ada yang bilang manis berarti dia masih belum merasakan Jamu yang sebenarnya. Ciri khas Jamu atau hal yang identik dengan Jamu adalah rasaya yang pahit, namun sejak berabad-abad yang lalu Jamu selalu mendapat tempat yang penting dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.

Berikut ini kita akan mengambil 1 contoh Jamu yang paling melegenda bagi kaum anak-anak usia dini, tidak lain dan tidak bukan adalah Jamu Beras Kencur atau orang kota bilangnya Jamu anak sehat:
Salah satu Herbal medicine
Beras kencur

Bahan:
Sesuai dengan namanya, Jamu ini terbuat dari bahan dasar beras dan kencur. Namun ada beberapa jenis tanaman herbal lainnya yang biasa dicampurkan dalam pengolahannya seperti biji kedawung, rimpang jahe, biji kapilaga, asam, kunyit, gula merah, gula putih, juruk nipis, garam dapur, serta kayu keningar.

Manfaat dari Jamu beras kencur antara lain:
  1. Untuk menghilangkan pegal-pegal dan linu.
  2. Dapat meringankan gangguan batuk.
  3. Menambah nafsu makan, terutama bagi anak-anak usia dini.
  4. Memberikan efek kebugaran bagi tubuh.
  5. Menyembuhkan perut kembung.

Sekarang ini Indonesia lagi mengupayakan untuk mematenkan Jamu menjadi warisan budaya asli Indonesia ke UNESCO. Hal ini untuk menegaskan bahwa Jamu adalah Indonesia.




Sumber :
Tjandra Yoga Aditama. 2014. JAMU & KESEHATAN. Edisi II. Jakarta : Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
antaranews.com
manfaat.co.id
news.ipb.ac.id
b2p2toot.litbang.depkes.go.id

Share This

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda,
Bermanfaat silahkan like, tweet dibawah ini

0 komentar

Posting Komentar

Cancel Reply